Showing posts with label Jerman. Show all posts
Showing posts with label Jerman. Show all posts

Thursday, July 30, 2009

Jembatan Air di Jerman



Berada di wilayah Magdeburg, Jerman. jembatan ini melintasi sungai Elbe, Pengerjaannya dimulai pada tahun 1997 dengan biaya € 500 juta, pembangunannya selesai dalam waktu 6 tahun, Dibangun dengan sekitar 68.000 meter kubik beton dan 24.000 metrik ton baja, jembatan air ini dibuka pada Oktober 2003.




Jembatan ini terbuka untuk pengunjung dan termasuk tempat parkir, jalur sepeda dan pejalan kaki dan tanda-tanda informasi detil sejarah dan pembangunan jembatan. Jembatan itu sendiri terletak di luar Hohenwarthe dekat kota Magdeburg dan dikenal secara lokal sebagai Wasserstrassenkreuz Magdeburg.








sumber: http://juandry.blogspot.com/2010/01/jembatan-air-di-jerman.html


Description: Jembatan Air di Jerman Rating: 5.0 Reviewer: garry bale ItemReviewed: Jembatan Air di Jerman

Friday, July 24, 2009

Meledaknya Airship Hindenburg Jerman

Meledak dan terbakarnya Airship Hindenburg (LZ-129) pada tanggal 6 Mei 1937 dalam waktu satu menit di Lakehurst New Jersey Amerika merupakan sebuah kejadian yang terekam dalam sejarah penerbangan dunia. 35 jiwa terbunuh, dari keseluruhan 97 penumpang yang menaiki Hindenburg.. Bencana itu terekam oleh kamera seorang yang kebetulan berada pada lokasi kecelakaan, film dan gambar kejadian itu segera saja menjadi berita utama di koran koran dan media masa Amerika. Banyak teori mengenai penyebab kejadian terbakarnya Hindenburg itu, antara lain ada yang mengatakan terjadi akibat listrik statik dan juga ada yang beranggapan terjadi kebocoran gas, dan lain sebagainya. Zappelin pada waktu itu memang sebuah wahana terbang yang sangat fenomenal, dikarenakan dengan Zapellin ini penumpang di buat seolah terbang dengan menggunakan kapal laut, sensasi yang di rasakan lain dengan sensasi yang di rasakan pada saat kita menaiki sebuah pesawat terbang cepat.
Hindenburg merupakan sebuah wahana terbang yang sangat besar yang besarnya melebihi sebuah pesawat jumbo jet Boeing 747 dan juga kapal Legendaris Titanic. Dengan panjang 245 meter, diameter 41 meter merupakan yang terbesar waktu itu. Interior nya lapang, dan disediakan anjungan untuk penumpang melihat lihat ke luar, ada juga tempat untuk merokok yang itu artinya Airship ini telah melakukan pengujian untuk faktor keamanan nya, ada pula kantor pos, kafetaria, dan juga kamar kamar minimalis yang layak untuk penerbangan jarak jauh translantik. Hindenburg seharusnya diisi dengan gas helium tapi embargo militer Amerika Serikat terhadap helium memaksa Jerman menggunakan gas hidrogen yang mudah terbakar sebagai gas pengapung, justru inilah yang kemudian menjadi masalah nanti nya. Hidrogen tidak berbau, dan untuk mendeteksi akan kebocoran jerman mengakali nya dengan mencampurkan dengan aroma bawang putih, agar bisa di ketahui bila ada kebocoran. Namun yang terjadi dari semua penumpang yang selamat sam sekali tidak merasakan mencium aroma bawang putih pada saat sebelum kejadian. Nama Hindenburg sendiri diambil dari Presiden Jerman Paul von Hindenburg.
Image and video hosting by TinyPic
Anjungan yang digunakan penumpang untuk melihat lihat keluar pesawat
Image and video hosting by TinyPic
Perbandingan Graf Zeppelin dengan RMS. Titanic dan B 747 Jumbo Jet
Image and video hosting by TinyPic
Ruang makan yang mewah
Image and video hosting by TinyPic
Lounge Zeppelin yang enak dibuat bersantai
Image and video hosting by TinyPic
Ruang bermain Piano
Image and video hosting by TinyPic
Ruangan khusus merokok
Image and video hosting by TinyPic
Ruang khusus karyawan dan crew kabin Zeppelin
Image and video hosting by TinyPic
kamar Penumpang
Image and video hosting by TinyPic
Ruangan Lobi yang nyaman buat bersantai

Sumber: http://achtungpanzer.blogspot.com/2009/04/meledaknya-airship-hindenburg-jerman.html
Description: Meledaknya Airship Hindenburg Jerman Rating: 5.0 Reviewer: garry bale ItemReviewed: Meledaknya Airship Hindenburg Jerman

Wednesday, June 3, 2009

Makam NAZI Jerman di Indonesia

Setelah perang dunia pertama berakhir, dua bersaudara asal Jerman, Emil dan Theodor Helfferich membeli 900 hektar tanah di Kampung Situ, Desa Sukaresmi, Mega Mendung, Bogor. Mereka berdua kemudian membangun perkebunan teh, lengkap dengan pabriknya.


Kawasan yang berada 900 meter di atas permukaan laut tersebut, berubah menjadi perkebunan teh yang maju. Karl Helfferich yang merupakan kakak tertua Emil dan Theodor juga sekaligus Wakil Perdana Menteri Kekaisaran Jerman di bawah Kaisar Jerman terakhir, menjadikan tempat tersebut untuk mengabadikan kejayaan 'Armada Asia Timur' milik Jerman di bawah Laksamana Graf Spee yang ditenggelamkan armada Britania.



Dengan lambang Salib besi khas Jerman, tempat itu menjadi peristirahatan terakhir para pelaut muda Jerman yang tewas di kedalaman dasar lautan saat melakukan perjalanan ke Indonesia pada perang dunia kedua. Mereka menggunakan kapal selam berteknologi canggih masa itu.
Sementara tahun 1943 Jepang dan Jerman yang bersekutu mendirikan pangkalan laut bersama di Jakarta. Dengan tujuan membongkar blokade armada sekutu agar hasil bumi dari Asia Tenggara dan Timur dapat dikirim ke pelabuhan Eropa, selain menjadi pangkalan logistik kapal selam Jerman sejak tahun 1944. Tercatat kapal selam canggih seperti U168, U196 dan U219 pemah singgah di situ.

Perkebunan miliki Emil dan Helfferich itu juga turut menyumbang bantuan bagi kejayaan tentara Jerman selama berada di wilayah Indonesia. Termasuk mendirikan berbagai fasilitas pendukung bagi anak buah kapal, serta makam untuk para prajurit yang gugur.
Kejatuhan Jerman pada 8 Mei 1945, menjadikan tempat tersebut sebagai tempat penahanan seluruh tentara Jerman yang berada di pulau Jawa. Termasuk tewasnya tiga serdadu Jerman saat dimulai era kekalahan Jepang bulan Agustus 1945.


Foto ini berasal dari Mark Bando, peneliti sejarah Amerika yang khusus meneliti unit-unit pasukan Parasut Amerika. Dalam salah satu penelitiannya tentang Divisi Airborne ke-101, dia bertemu dengan Wilson Boback, salah seorang veteran yang ikut bertempur di Belanda dalam Operasi Market Garden bulan September 1944. Unit Boback berhadapan dengan bagian dari pasukan Landstorm Nederland (simpatisan Jerman di Belanda) dan Boback berhasil membunuh salah satunya. Dia kemudian menggeledah mayat si prajurit, dan menemukan sebuah foto yang jelas-jelas merupakan orang Indonesia (saat itu masih bernama Hindia-Belanda) yang sedang memakai seragam Legion Nederland (kerah wolf’s hook plus perisai dan cufftitle buatan Belanda), bersama dengan helm khas Jerman berkilauan lengkap dengan lambang LN.

sumber: http://haxims.blogspot.com/2010/01/makam-nazi-jerman-di-indonesia.html

Description: Makam NAZI Jerman di Indonesia Rating: 5.0 Reviewer: garry bale ItemReviewed: Makam NAZI Jerman di Indonesia

Makam NAZI Jerman di Indonesia

Setelah perang dunia pertama berakhir, dua bersaudara asal Jerman, Emil dan Theodor Helfferich membeli 900 hektar tanah di Kampung Situ, Desa Sukaresmi, Mega Mendung, Bogor. Mereka berdua kemudian membangun perkebunan teh, lengkap dengan pabriknya.


Kawasan yang berada 900 meter di atas permukaan laut tersebut, berubah menjadi perkebunan teh yang maju. Karl Helfferich yang merupakan kakak tertua Emil dan Theodor juga sekaligus Wakil Perdana Menteri Kekaisaran Jerman di bawah Kaisar Jerman terakhir, menjadikan tempat tersebut untuk mengabadikan kejayaan 'Armada Asia Timur' milik Jerman di bawah Laksamana Graf Spee yang ditenggelamkan armada Britania.



Dengan lambang Salib besi khas Jerman, tempat itu menjadi peristirahatan terakhir para pelaut muda Jerman yang tewas di kedalaman dasar lautan saat melakukan perjalanan ke Indonesia pada perang dunia kedua. Mereka menggunakan kapal selam berteknologi canggih masa itu.
Sementara tahun 1943 Jepang dan Jerman yang bersekutu mendirikan pangkalan laut bersama di Jakarta. Dengan tujuan membongkar blokade armada sekutu agar hasil bumi dari Asia Tenggara dan Timur dapat dikirim ke pelabuhan Eropa, selain menjadi pangkalan logistik kapal selam Jerman sejak tahun 1944. Tercatat kapal selam canggih seperti U168, U196 dan U219 pemah singgah di situ.

Perkebunan miliki Emil dan Helfferich itu juga turut menyumbang bantuan bagi kejayaan tentara Jerman selama berada di wilayah Indonesia. Termasuk mendirikan berbagai fasilitas pendukung bagi anak buah kapal, serta makam untuk para prajurit yang gugur.
Kejatuhan Jerman pada 8 Mei 1945, menjadikan tempat tersebut sebagai tempat penahanan seluruh tentara Jerman yang berada di pulau Jawa. Termasuk tewasnya tiga serdadu Jerman saat dimulai era kekalahan Jepang bulan Agustus 1945.


Foto ini berasal dari Mark Bando, peneliti sejarah Amerika yang khusus meneliti unit-unit pasukan Parasut Amerika. Dalam salah satu penelitiannya tentang Divisi Airborne ke-101, dia bertemu dengan Wilson Boback, salah seorang veteran yang ikut bertempur di Belanda dalam Operasi Market Garden bulan September 1944. Unit Boback berhadapan dengan bagian dari pasukan Landstorm Nederland (simpatisan Jerman di Belanda) dan Boback berhasil membunuh salah satunya. Dia kemudian menggeledah mayat si prajurit, dan menemukan sebuah foto yang jelas-jelas merupakan orang Indonesia (saat itu masih bernama Hindia-Belanda) yang sedang memakai seragam Legion Nederland (kerah wolf’s hook plus perisai dan cufftitle buatan Belanda), bersama dengan helm khas Jerman berkilauan lengkap dengan lambang LN.

sumber: http://haxims.blogspot.com/2010/01/makam-nazi-jerman-di-indonesia.html

Description: Makam NAZI Jerman di Indonesia Rating: 5.0 Reviewer: garry bale ItemReviewed: Makam NAZI Jerman di Indonesia
Bang Rizal Proudly Powered by Blogger